-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kultum Ramadhan Terbaru Tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam.

Selasa, 30 April 2019 | April 30, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-05-10T00:48:46Z
Dok. TPQ DIW

Selamat datang di blog TPQ "Darul Iman Wattaqwa", pada kesempatan ini kami berbagi Kultum Ramadhan Terbaru Tentang Pacaran Menurut Pandangan Islam.

Kultum ini sangat cocok sekali digunakan pada bulan suci Ramadhan sebagai kajian Islam sebelum atau sesudah melaksanakan sholat tarawih dan sesudah sholat shubuh. 

Tujuannya yaitu sebagai refrensi kultum pada bulan suci Ramadhan yang sangat praktis dan simple bagi para santri dan santriwati.

Berikut contoh kultum Ramadhan versi TPQ Darul Iman Wattaqwa yang berjudul, 
Pacaran Menurut Pandangan Islam
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat bapak ibu sekalian

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji beserta syukurkita kehadiran Allah Swt yang mana hingga saat sekarang ini kita masih diberi kesempatan dan kesehata untuk berkumpul ditempat yang kita cintia ini.

Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada roh junjungan alam yakni nabi kita muammad SAW. semoga  kita mendapat sapaatnya di kemudian hari nanti.

Baiklah  tanpa memperpanjang mukodimah, saya akan memasuki judul ceramah saya yaitu tentang berpaaran.

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pacaran kini sudah menjadi hal yang biasa tengah-tengah kalangan masyarakat indonesi khususnya. masyarakat tidak menyadari bahwa pacaran yang dilakukan oleh anak muda zaman sekarang sudah sangat jauh dari kebenaran akhlak seorang muslim yang sebenarnya.

Mungkin hal ini dipicu karena kisah-kisah roman yang beredar bebas di media-media. Media TV khususnya. di sana hampir 60 % dari keseluruhan tayangan yang ada adalh seputar kisah  roman. Kalau kita tinjau kembali, pacaran itu sebenarnya merupakan bagian dari kebudayaan barat yang sangat tidak sesuai dengan budaya ketimuran.

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pacaran memiliki beberapa pengertian :
  1. Pergaulan yang dilakukan antara perempuan dengan laki-laki dengan bebas, untuk mencapai kesenangan mereka dengan kesenangan - kesenangan.
  2. Berzina dan berkencan juga masuk dalam pengertian pacaran.
  3. Bertemu dan ingin menuju ke fase beriktunya yaitu Pernikahan.

Berdasarkan pengertian diatas, jelas untuk point pertama dan kedua dilarang oleh agam islam.

Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah dengan arti bahwa suatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah agar kaum muslimin melakukannya. Orang yang anti perkawinan dicela oleh Rasulullah, berdasarkan hadits yang maknanya :

Pada dasarnya suatu perkawinan atau pernikahan baru terjadi setelah melewati beberapa tahapan atau proses, yaitu pertama tahap penjajakan, kedua tahap peminangan dan yang ketiga tahap pertunangan.

Pihak keluarga laki - laki mungkin yang melkukn tahap penjajakanyng ditujukan pastinya kepada pihak perempuan atau sebaliknya, atau masing - masing dari pihak keluarga.

Dalam hal yang tertera diatas, orang tua memiliki peran paling besar dalan meliht dan mengawasi tentang seberapa jauh pergaulan yang telah dilakukan oleh anak - anaknya. terutama yang berhubungan denga lawan jenisnya, dengan kata lain mengawasi seorang anak untuk bergaul terlalu bebas terhadap seseoran yang merupakan buka murimnya.

Oleh karenanya, keputusan yang bijak seorang orang tua menikahkan anaknya apabila memang sudah masuk saatnya untuk menikah, maka lakukanlah pernikahan seseera mungkin " untuk menghindari perzinahan "

Untuk saat ini, hanya itulah yang mungkin dapat saya sampaikan, saya berharap apa - apa yang sudah saya sampaikan tadi bisa jadi renungan bagi kita semua. dan juga semoga kita semua terhidar dari perbuatan perzinahan.

Wabillahi taufik Wal Hidayah
Wassalam Wr Wb.
×
Berita Terbaru Update